Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

My Photo

My Photo

sii mungil di dunia air !

Sabtu, 30 Januari 2010


Penemuan spesies ikan yang diyakini sebagai ikan terkecil di dunia diumumkan oleh ilmuan Eropa dan Singapura. Ikan dengan nama ilmiah Peadocypri progenetica yang meliki hubungan kekerabatan dengan ikan Gurame ini ditemukan pada lahan gambut Sumatra. Ikan tersebut juga memiliki tubuh yang transparan dan hidup pada lahan gambut yang memiliki kadar asam yang sangat tinggi. Kadar pH air lahan gambut bisa sampai pH3 atau kira-kira setara dengan apel asam. Ikan tersebut memiliki panjang dari ujung sampai mulut hanya 7,9 mm. Jadi, selain sebagai ikan terkecil di dunia, ikan ini juga layak mendapat gelar vertebrata terkecil di dunia.
Rekor ikan terkecil di dunia yang tercatat selama ini adalah ikan cebol Trimmatom nanus yang memiliki panjang 8 mm.

Kanker Paru-Paru


Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.
Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.
Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
1. Karsinoma sel skuamosa
2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
3. Karsinoma sel besar
4. Adenokarsinoma
Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.
Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:
1. Adenoma (bisa ganas atau jinak)
2. Hamartoma kondromatous (jinak)
3. Sarkoma (ganas)
Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Gejala kanker paru
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:
1. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
2. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
3. Napas sesak dan pendek-pendek.
4. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
5. Kelelahan kronis
6. Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
7. Suara serak/parau.
8. Pembengkakan di wajah atau leher.
Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Si Pembunuh Wanita !!!!

Rabu, 27 Januari 2010


Kanker Serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?

HPV
Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks
Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
• IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
• Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
• Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
• Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mengobati Kanker Serviks
Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Mencegah Kanker Serviks
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
• Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
• Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
• Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
• Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
• Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
• Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
• Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
• Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
• Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Manfaatkan Kotoran Yang Terbuang Untuk Menanggulangi Krisis Energi

Krisis energi adalah kekurangan (atau peningkatan harga) dalam persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Biasanya menunjuk ke kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak masalah disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk. Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya produksi.
Penelitian untuk mengubah kotoran manusia menjadi sumber energi sudah dicanangkan sejak tahun 2000 oleh para peneliti di Thailand. Mereka membangun sebuah reaktor khusus yang mengubah hasil sekresi manusia menjadi bahan bakar berkualitas tinggi. Walaupun proses tersebut masih tergolong sangat mahal, mereka optimis biofuel ini akan mudah diperoleh di masa depan seperti penggunaan bahan bakar minyak saat ini.
Di tahun 2008 ini, optimisme mereka mulai menjadi kenyataan. San Antonio, sebuah kota di Amerika Serikat, untuk pertama kalinya mencanangkan proyek dalam skala kota untuk memanen gas methane dari kotoran manusia dan mengubahnya menjadi bahan bakar yang aman bagi lingkungan.
San Antonio memproduksi sekitar 140.000 ton per tahun substansi yang dikenal lebih halus dengan nama “biosolid”, yang dapat diproses menjadi gas alam, kata Steve Clouse, chief operating officer dari sistem pengairan kota San Antonio. Rencananya, kerjasama dengan Ameresco Inc ini akan mengubah biosolid di San Antonio menjadi sekitar 1,5 juta kaki kubik (sekitar 42.475,2699 meter kubik) setiap harinya. Gas methane, sebagai residual dari kotoran manusia dan sampah organik lainnya, adalah komponen terpenting dari gas alam yang digunakan untuk bahan bakar tungku, pembangkit listrik, dan generator berbasis pembakaran lainnya.
Beberapa komunitas telah mencanangkan program yang sama dalam skala kecil, namun San Antonio adalah program pengkonversian gas metan pertama dalam skala besar sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik.
Bersamaan dengan kerjasama ini, 90 persen dari material yang diperoleh dari rumah tangga di San Antonio akan di daur ulang. Kandungan airnya akan digunakan sebagai irigasi, kandungan solidnya digunakan sebagai pupuk kompos, dan sekarang kandungan gasnya digunakan untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Semua kandungan dari sampah organik kini mulai dapat digunakan secara komersil dan diperoleh secara ekonomis.
Pengolahan Kotoran Manusia sebagai Energi Alternatif.
Teknologi biogas, sebenarnya tidak hanya dari kotoran sapi. Lebih dari itu, kotoran manusia alias tinja, nyatanya bisa dioptimalkan sebagai biogas. Kalau saja kepengurusan yang terlibat dalam Sanimas (Sanitasi Masyarakat) bisa berjalan optimal, sudah barang tentu masyarakat sekitarnya sudah bisa memanfaatkan bahan alternatif pengganti minyak tanah dan elpiji itu.
Sistem kerjanya berawal dari septic tank yang sudah disediakan, nantinya di ujung paling atas tong atau ruang hampa udara, diberi semacam slang yang bisa dimanfaatkan sebagai pengatur keluar biogas.
Dari pengatur inilah, kemudian diberi pipa penyalur dan ditambah semacam spedo untuk pengatur besar-kecilnya biogas. Lalu, diteruskan ke kompor gas layaknya menyambungkan tabung elpiji ke kompor gas.
Sebenarnya, , kalau pemanfaatan biogas tinja ini sukses, setiap warga bisa memproduksi sendiri. Yang menjadi kendala ialah sarana yang dibutuhkan hanya tempat penyimpanan septic tank, pembuang tinja dengan terbuangnya air di kamar mandi dilakukan pemisahan serta lokasi pengaturan keluar biogasnya.
Jadi, sisa pembuangan air di kamar mandi dengan tinja, itu harus berlainan jalur dengan septic tank. Sementara tempat keluarnya biogas, juga berada di luar ruangan. Dengan pertimbangan, bau biogas yang keluar. Akan lebih bagus, kalau bagian atasnya pengatur keluar biogas, diberi endapan air agar bau tidak begitu menyengat
Dengan begitu, limbah yang terbuang dapat dimanfaatkan agar menjadi sumber energi yang bermanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Tidak hanya itu, penghematan bahan bakar juga dapat berjalan dengan baik. Sehingga kelangkaan dapat diatasi.

Kandungan Kotoran Manusia.
Tinja adalah produk buangan saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus (atau kloaka). Bau khas dari tinja disebabkan oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol. Senyawa ini merupakan senyawa yang mengandung Belerang dan juga gas hidrogen sulfida. Selain itu, bau tinja yang kita keluarkan juga dipengaruhi oleh asupan makanan.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, seorang yang normal diperkirakan menghasilkan tinja rata-rata sehari 970 gram dan menghasilkan air seni 970 gram. Jadi bila penduduk Indonesia dewasa saat ini 200 juta maka setiap hari tinja yang dikeluarkan sekitar 194.000 juta gram (194.000 ton).
Tinja mengandung materi organik sebagian merupakan sisa dan ampas makanan yang tidak tercerna, ia dapat membentuk karbohidrat, dapat pula berupa protein, enzim, lemak , mikroba, dan sel-sel mati. Satu liter tinja mengandung materi organik yang setara dengan 200-300 mg BOD5.Kemudian tinja juga mengandung telur cacing, seseorang yang cacingan akan mengeluarkan tinja yang mengandung telur-telur cacing. Beragam cacing dapat dijumpai di perut seseorang, sebut saja cacing keremi, cacing cambuk, cacing tambang, serta cacing gelang.
Kandungan lain tinja adalah nutrien, umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan senyawa fosfor (P) yang dibawa sisa-sisa protien dan sel-sel mati. Nitrogen keluar dalam bentuk solfat. satu liter tinja manusia mengandung amonium sekitar 25 mg dan fosfat seberat 30 mg.

Sosok "Alois Alzeimer"


Aloiz Alzeimer seorang ahli neuropatologi dan ahli jiwa berkebangsaan Jerman yang menemukan penyakit yang sekarang dikenal dengan nama penyakit Alzeimer, yaitu penyakit pikun yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada otak terutama pada bagian korteks. Sosok Alzheimer lahir di sebuah kota kecil di Bavaria tepatnya wilayah yang bernama Markbeit. Setahun kemudian, Alzeimer menjadi staf di City Mental Asylum (Statische Irrenanstalt) sekaligus melanjutkan pendidikan sebagai psikiater dan memutuskan untuk memperdalam ilmu dalam bidang neuropatologi. Alzeimer merupakan seorang pekerja laboratorium yang sangat hati-hati dan berdedikasi. Semua hasil pengamatan terhadap pasiennya, akan di buktikan secara histologi. Enam tahun kemudian, Dr. Alzeimer mewawancai seorang pasien bernama Auguste Deter yang berusia 51 tahun. Berdasarkan hasil wawancaranya, Alzeimer menyatakan bahwa Auguste menderita amnestic writing disorder. Tidak lama kemudian setelah Auguste wafat, Alzeimer memutuskan untuk memeriksa Auguste dari sudut pandang anatomi dan neuropatologi. Berdasarkan hasil penelitian terhadap otak Auguste, dan di ketahui bahwa terjadi ketidaknormalan pada otak terutama pada bagian korteks dan neurofibril. Hasil penelitian tersebut merupakan awal dari ratusan penelitian lanjutan mengenai penyakit yang belum diketahui namanya pada saat itu. Sebagai seorang yang pertama kali menaruh perhatian dan melakukan penelitian terhadap penyakit tersebut, nama Alzeimer diabadikan sebagai nama penyakit baru tersebut. Sekarang diagnosa terhadap penyakit Alzeimer masih menggunakan metode sama seperti yang digunakan oleh Dr. Alzeimer pada tahun 1906. Alzeimer akhirnya wafat pada tahun 1915 di Breslau (sekarang Wroclaw Polandia ) dalam usia 51 tahun, tiga tahun sebelum kematiannya Raja Wilhelm II dari Prussia menunjuknya sebagai profesor di bidang kejiwaan di Universitas Breslau.

manfaat sepotong cokelat

Selasa, 26 Januari 2010



Belum lama ini para peneliti berhasil mendapatkan beberapa bukti bahwa cokelat dapat menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan aliran darah, dan menyehatkan jantung. Penelitian tersebut mengenai kaitan antara memakan makanan yang banyak mengandung flavanoid terhadap pengurangan resiko terkena penyakit kardiovaskular (jantung). Suatu senyawa yang berasal dari biji cokelat dapat membantu tubuh memproses nitrat oksida (NO), suatu senyawa yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan aliran darah dan tekanan darah. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa flavanol pada cokelat mampu mencegah suatu subtansi yang menyerupai lemak dalam aliran darah untuk mengalami oksidasi dan menghambat aliran pada arteri (penumpukan yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah).
Sejauh ini para peneliti menemukan sekitar 4000 jenis flavanoid yang berasal dari tumbuhan. Biji cokelat mengandung flavanoid dalam jumlah yang cukup besar. Senyawa tersebut umumnya lebih banyak di temukan pada cokelat gelap (dark cocholate) daripada cokelat putih (white cocholate). Akan tetapi, juga perlu di perhatikan banyaknya cokelat yang dikonsumsi. Sebab, coklatj uga memiliki kadar gula yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sesuatu yang bermanfaat apabila dikonsumsi secara berlebihan pun akan memberikan efek yang tidak baik bagi tubuh.

Terapi Hormon Meningkatkan Resiko Terserang Kanker Ovarium ??? Fakta atau Opini ?!

Senin, 25 Januari 2010




Terapi hormon merupakan salah satu cara pengobatan dengan menggunakan satu atau beberapa hormon wanita. Hormon yang umum digunakan adalah estrogen dan progesteron. Wanita yang menerima pengobatan dengan terapi hormon biasanya adalah wanita yang telah mengalami pengangkatan rahim atau wanita yang sudah memasuki masa menopause. Bagi wanita yang telah memasuki masa menopause, penggunaan terapi hormon bertujuan untuk mengobati atau mengurangi timbulnya gejala menopause. Gejala tersebut antara lain adalah sulit tidur, suasana hati yang sering berubah-ubah, kekeringan pada vagina dan penurunan gairah seks.
Selam ini, penggunaan terapi hormon telah menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Bahkan banyak wanita yang telah menggunakannya dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan terapi hormon tidak seaman yang di perkirakan. Hasil penelitian WHI (Women’s Health Initiative ) menunjukkan bahwa penggunaan terapi hormon memiliki efek samping yang cukup mengkhawatirkan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan terapi hormon dapat meningkatkan resiko terserang kanker ovarium bagi para penggunanya. James V. Lacey Jr. seorang epidemologis pada lembaga kanker nasional (National Cancer Institut) mengatakan bahwa, meskipun masih ada keraguan terhadap hasil penelitian tersebut. Akan tetapi, tidak dapat di pungkiri bahwa terdapat beberapa kasus yang menunjukkan adanya efek samping penggunaan terapi hormon yang merugikan penggunannya.
Dari sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 100.000 wanita berusia 50 sampai 71 tahun, diketahui bahwa wanita yang telah melakukan terapi hormon estrogen selama sepuluh tahun memiliki resiko terkena kanker dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak pernah melakukannya. Wanita yang melakukan terapi hormon estrogen dan progestin secara berkala dan terus menerus selama 5 tahun atau lebih juga memiliki resiko terkena kanker yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melakukannya.
 
Luffy Stretching Arms